Rabu, 29 Mei 2013

Nanda Sendiri



Sebuah playlist terputar di laptopku. Sally Sendiri. Sejauh yang aku ingat, lagu ini adalah lagu yang sangat ngehits di tahun 2007. Saat itu aku duduk di kelas dua SMP. Akhir tahun 2007, tepatnya bulan Desember. Saat itu sekolahku sedang mengadakan study tour ke Jakarta-Bandung. Dan hari itu adalah hari terakhir yang kami akhiri di Bandung. Tentang lagu Sally Sendiri itu ada ceritanya, tahun 2007 saat study tour di Bandung.
                Pagi itu Bandung telah menunjukkan kehidupannya. Lalu lalang orang memulai mobilitasnya. Perjalanan study tour hari itu baru saja dimulai. Kami baru saja menikmati klasiknya Gedung Sate sebelum nantinya akan melanjutkan perjalanan ke Sasana Budaya Ganesha (Sabuga). Bus masih berhenti di depan Gedung Sate. Kami baru saja masuk bus. Tak lama kemudian seorang ibu masuk ke bus kami. Ibu itu adalah seoran pengamen.
                Aku sebenarnya merasa sedikit berprasangka buruk pada ibu itu. Seharusnya beliau tidak mengamen di bus kami karena kami adalah rombongan wisata. Ibu itu kemudian berkata, ”Saya akan menyanyikan lagu untuk anak saya. Namanya Nanda. Untuk Nanda dimana pun dia berada.” Inilah bait lagu yang dinyanyikan oleh ibu itu.
                                Biar Nanda mencariku. Biarkan dia terbang jauh.
                                Dalam hatinya hanya satu. Jauh hatinya hanyaku.
                                Katakan kutakkan datang. Pastikan ku takkan kembali.
                                Lalu biarkan dia menangis, lalu biarkan dia pergi.
                                Nanda kau selalu sendiri. Sampai kapan pun sendiri.
                                Hingga kau lelah menanti, hingga kau lelah menangis.
                                Nanda kau slalu sendiri, sampai kapan pun sendiri.
                                Hingga kau lelah menanti, hingga kau lelah menangis.
                Ibu itu merasa kehilangan anaknya. Nanda namanya. Sehabis melahirkan Nanda, ibu itu merasa tak sanggup menghidupi Nanda. Akhirnya, Ibu itu menyerahkan Nanda kepada orang kaya tak punya anak yang entah dimana dijumpainya. Nanda bersama orang kaya itu. Ibu itu tak pernah tahu dimana Nanda, Nanda tak pernah tahu dimana ibunya. Ya, Nanda tidak pernah tahu kalau dia sendiri. Selalu sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar